Menkeu Sri Mulyani menyatakan siswa SD dapat diajarkan soal jual-beli saham
sejak dini. Pembelajarannya juga bisa masuk kurikulum.
Jakarta, Konoha Viral Update - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keinginannya agar pembelajaran mengenai jual-beli saham diajarkan sejak SD. Ia mengajak Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pihak terkait mengupayakan agar pembelajaran soal saham masuk kurikulum.
Dorong Pelajar Investasi
Sri Mulyani mengatakan upaya peningkatan literasi dan edukasi pasar saham beserta Bursa Efek Indonesia ini berangkat dari angka partisipasi masyarakat yang dinilai masih relatif kecil di pasar atau bursa tersebut.
Sri Mulyani bercerita ia sendiri mulai diajari tentang Bursa Efek Indonesia dan memahami jual-beli saham saat menjadi mahasiswa. Ia berharap, ke depannya siswa sekolah dasar dan menengah dapat belajar lebih dini.
"Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka jadi lebih familiar dengan bursa efek, dan ini hanya bisa dilakukan kalau kita juga bersama-sama nanti masuk ke kurikulum; bagaimana cara penyampaiannya, dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi," kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan, dorongan literasi investasi sejak dini dan diversifikasi tabungan pada pelajar dan masyarakat perlu diimbangi dengan memastikan saham berasal dari perusahaan dengan tata kelola baik.
"Sehingga masyarakat tidak merasa bahwa mereka membeli sebuah surat berharga yang ternyata tidak berharga. Ini adalah tantangan kita semua," ucapnya.
Kata OJK soal Siswa SD Belajar Saham
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan pembelajaran saham masuk kurikulum sebelumnya sudah dipraktikkan beberapa negara. Ia menyatakan pihaknya siap menyediakan materi mengenai edukasi pasar modal jika jadi masuk kurikulum.
Friderica menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kementerian bidang pendidikan dalam penyusunan kurikulum tersebut, tetapi belum resmi dimasukkan.
"Jadi masuk ke dalam kurikulum sekolah, kalau bisa mulai dari SD, pengenalan uang, pengelolaan keuangan, dari SMP, SMA, kuliah. Kuliah juga, jangan cuma dari fakultas ekonomi bisnis, karena mereka pasti sudah ngerti, tapi dari semua fakultas,"
Dari penjelasan di atas, mengenalkan saham kepada anak sekolah dasar terbilang bisa diterapkan. Tapi mereka harus tetap didampingi orang tua selama menjalani transaksi agar tetap aman. Hasil dari saham tersebut juga bisa diatur agar bisa dipakai ketika sang anak memasuki usia dewasa.
Posting Komentar