Mulai Tahun 2025 Penyakit Akibat Rokok Tak Lagi Ditanggung BPJS?
Jakarta, Konoha Viral Update - Mulai tahun 2025, penyakit yang disebabkan kebiasaan merokok, diusulkan untuk tidak lagi ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Usulan ini disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, yang menyoroti dampak negatif rokok pada kesehatan masyarakat, dan beban anggaran negara.
Baca Juga: Fokus pada Kebijakan Baru Tentang Rokok
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengusulkan agar penyakit akibat merokok tidak lagi ditanggung oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Beliau mencatat bahwa banyak Penerima Bantuan Iuran (PBI) masih merokok, mengabaikan kesehatan, dan tidak membayar iuran, sehingga membebani pembiayaan negara.
Kebijakan ini juga diusulkan seiring rencana penyesuaian tarif dan iuran berdasarkan Peraturan Presiden No 59 Tahun 2024.
Ghufron menyoroti dampak rokok pada pembiayaan negara, terutama untuk penyakit seperti jantung yang menghabiskan Rp10 triliun per tahun, serta kanker paru-paru dan stroke.
Ghufron berharap kebijakan baru ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih sadar menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penyakit serius.
Perokok Kehilangan 20 Menit Waktu Hidup Setiap Merokok 1 Batang
Sementara itu, studi terbaru dari University College London (UCL) menunjukkan bahwa setiap batang rokok yang diisap mengurangi harapan hidup rata-rata 20 menit, dengan perempuan kehilangan 22 menit dan laki-laki 17 menit per batang.
Penelitian yang didukung oleh Department for Health and Social Care Inggris ini menegaskan bahwa dampak buruk merokok terus bertambah seiring waktu.
Berhenti merokok sedini mungkin dapat memberikan manfaat langsung dan jangka panjang, termasuk memperpanjang hidup.
Sebagai contoh, seseorang yang merokok 10 batang sehari bisa mencegah kehilangan satu hari hidup dalam waktu delapan hari setelah berhenti, dan pada akhir tahun, dapat menghindari hilangnya 50 hari kehidupan.
Penelitian ini juga mencatat bahwa merokok mempercepat penurunan kesehatan di usia pertengahan, membuat perokok berusia 60 tahun memiliki kondisi kesehatan setara dengan bukan perokok berusia 70 tahun.
Temuan ini memperjelas dampak merokok tidak hanya pada individu tetapi juga pada sistem kesehatan dan ekonomi.
Dengan manfaat kesehatan langsung, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok dan memulai langkah menuju kehidupan yang lebih sehat dan panjang.
Posting Komentar