Jika Selat Hormuz Ditutup, Kapal Minyak Ubah Rute, Apakah Harga BBM Pertamina Bakal Naik Drastiss?

JAKARTA, Konoha Viral Update – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali menjadi perhatian pelaku industri energi global, termasuk Indonesia. Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan terganggunya pelayaran di Selat Hormuz, jalur laut strategis yang dilintasi sebagian besar ekspor minyak dunia. 

Jika jalur ini ditutup, kapal-kapal pengangkut minyak terpaksa mengubah rute, dan ini bisa berdampak langsung pada rantai pasok energi, termasuk harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. 

PT Pertamina (Persero) menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna menjaga keamanan dan kelancaran pasokan energi nasional, termasuk opsi pengalihan rute kapal internasional. 

“Pertamina terus memonitor dan melakukan mitigasi untuk memastikan pasokan energi nasional dalam kondisi aman,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (25/6/2025). 

Baca juga: Iran-Israel Sudah Gencatan Senjata, Kapal Minyak di Selat Hormuz Masih Gangguan GPS



Dampak penutupan Selat Hormuz ke harga BBM Pertamina 

Langkah diversifikasi sumber dan rute pasokan ini menjadi penting mengingat potensi naiknya harga minyak global jika Selat Hormuz ditutup. 

Sebagai ilustrasi, lonjakan harga minyak dunia hingga 85 dollar AS per barrel bisa berdampak pada penyesuaian harga BBM non-subsidi di dalam negeri. Dengan kurs Rp 16.500 per dollar AS, harga tersebut setara dengan Rp 1.402.500 per barrel. 

Faktor utama yang memengaruhi penyesuaian harga tersebut meliputi harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

Adapun untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar, penyesuaian harga menjadi kewenangan pemerintah. 

Keputusan tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kemampuan daya beli masyarakat. Di tengah ketidakpastian global, Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan energi dalam negeri, seraya tetap mengikuti kebijakan harga yang telah ditetapkan. 







0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama